SKBN (Surat Keterangan Bebas Narkoba). Pengalaman saya ketika mau mendaftar
kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta daerah Jakarta, dari sekian banyak
persyaratan untuk masuk ke perguruan tinggi tersebut hanya satu yang menurut
saya agak ribet yaitu Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN). Saya terkadang
merenung sambil mikir kenapa yaa harus ada persaratan kayak gitu??? swasta tapi
persyaratanyya udah kayak mau masuk Perguruan Tinggi Negeri. Haduh puyeng
dah. . . Sudah lah nggak usah di pikirin. Yang penting di happiii hhhahha.
Sudah mau mendekati Open House tapi
tinggal satu persyaratan lagi,, ayo0o semangat ina pasti kamu bisa (nyemangati
diri).
Tiap hari saya tanya dari mulai klinik
Roxy, RS Sumber Waras Grogol, Puskesmas Penjaringan sampe-sampe ada yang bilang
suruh ke polsek/polres dan semuanya pada nggak bisa bantu saya, mereka pada nggak bisa ngeluarin SKBN. Tapi ada juga polres yang bisa ngeluarin SKBN cukup dengan membayar Rp. 100.00 langsung jadi, tanda petik "ga semua polres bisa yaah" hehe.
Dari situ ada yang menyarankan ke Rumah Sakit yang sudah Negeri kaya Rumah Sakit Tarakan Jakarta Pusat, Rumah Sakit Polri Sukanto Keramat Jati Jakarta Timur.
Dari situ ada yang menyarankan ke Rumah Sakit yang sudah Negeri kaya Rumah Sakit Tarakan Jakarta Pusat, Rumah Sakit Polri Sukanto Keramat Jati Jakarta Timur.
Hari berikutnya saya datang ke Rumah
Sakit Atma Jaya Pluit yang lumanyan
dekat, awalnya saya nggak tahu itu Rumah Sakit masih swasta apa sudah Negeri,,
iseng tanya sama resepsionis Atma Jaya katanya bisa,, (asiiik) tapi waktu itu saya datang agak
siang sekitar jam 12.30 WIB dokternya sudah pada balik kata mbak resepsionis. Untung
masih ada satu dokter yang nanganin poli jiwa belum pulang (Alhamdulilah lega)
Dari situ saya di suruh sama mbaknya ke
BALKESMAS atau Balai Kesehatan Masyarakat. Sama dokternya di tanya mau ngapain mbak???
perlu apa??? Sakit apa??? Keluhannya apa??? Saya jawab nggak sakit apa-apa dok,
saya cuma mau tes bebas narkoba buat persyaratan kuliah, terus saya minta surat
keterangan dari Rumah Sakit ini dan hasil tesnya sudah cukup.
Kata dokternya bisa dan mulai di data nama, jenis kelamin, umur, tempat tinggal, tinggi badan, berat badan, tensi darah dan bla bla bla. . .
Setelah itu di suruh ke ruang
labolatorium dengan membawa kertas yang barusan di isi data pribadi lengakap ke
laboraorium untuk tes bebas narkoba dengan sempel urine (air kencing) . sebelumnya di suruh ke kasir dulu untuk membayar tes lab Rp. 250.000 lalu saya balik lagi ke ruangan lab untuk menyerahkan bukti lunas. Barulah habis itu saya di
suruh ke toilet dengan membawa tabung tempat urine dan beruntungnya sudah dari
tadi pengen pipis, sungguh menyebalkan, jorok, air kencing suruh di masukin
tabung ihhhh. . . tapi tak apalah . . demi mendapatkan selembar kertas akan saya laksanakan :D
Setelah berhasil memasukan urine ke
tabung dan di kasih ke dokter untuk di tes labolatorium, untuk menunggu di
butuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Dan
hasilnya di bawa lagi ke BALKESMAS sama dokter. Di ruangan itu cuma ada saya
dan pak dokter, dia bilang hasinya negatif dan langsung di buatkan Surat
Keterangan Sehat Bebas Narkoba, tanda tangan dokter dan cap Rumah Sakit terus di
suruh bayar lagi buat selembar Surat Keterangannya dengan biaya RP. 20.000
Sekitar jam 2 siang selesai, sebenarnya
mudah asal di Rumah Sakit itu ada Ruang
Laboratoriumnya pasti bisa buat tes bebas narkoba dengan sempel urine.